IKLAN dari adsensecamp.com

Sunday, December 4, 2011

Virus TORCH penggangu kesuburan janin dan kandungan

torch
Bagan Penyebaran Virus To.R.C.H.



Virus T.O.R.C.H. adalah gabungan dari berbagai virus yaitu
T = Toxoplasma Gondii
O = Other viruses,.. seperti Hepatitis B, Sifilis, Varicella-Zoster Virus, HIV, dan Parvovirus   B19
R = Rubella atau Campak Jerman
C = CMV Cito megalo virus
H = Herpes Simplex

Virus-virus tersebut adalah virus penyebab terganggunya vertilitas dan kehamilan. Virus2 ini dapat menyerang pria maupun wanita.
Virus-virus ini dapat berasal dari kucing, semua jenis unggas, tikus, kambing, babi, sapi dan hewan lainnya, yang mengandung virus dan parasit TORCH di dalam darahnya.



TOKSOPLASMOSIS



Penyebab: Penyakit ini sering dihubungkan dengan kucing atau anjing sebagai penyebabnya. Penyebab penyakit ini adalah parasit dengan nama Toxoplasma gondii yang umumnya hidup pada binatang mamalia seperti anjing dan kucing.
Penularan: Parasit ini akan keluar bersama kotoran anjing atau kucing. Melalui kotoran inilah akhirnya dapat menghinggapi manusia. Penyebaran lainnya adalah melalui lalat, kecoa atau serangga lain yang menghinggapi kotoran tersebut lalu menempel pada makanan yang telah matang atau pada sayuran yang bila tidak dimasak dengan tepat dapat menular pada manusia. Bisa pula menyebar melalui daging yang kurang matang saat diolah.
Akibat: Janin yang terinfeksi penyakit ini dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir mati. Bisa pula menyebabkan kelainan pada bayi saat dewasa.

Rubela

Penyebab: Dikenal juga dengan penyakit campak Jerman. Seseorang yang terinfeksi penyakit ini dapat dikenali dengan adanya ruam pada bagian tubuh, nyeri otot, demam (walau tidak selalu menyertai infeksi penyakit ini) dan adanya pembesaran getah bening.
Penularan: Media penularannya melalui pernafasan, air liur, keringat, darah atau hubungan seksual dari penderita rubela lainnya. Maka, untuk ibu hamil, sebaiknya menjaga jarak bila ada teman atau kerabat yang sedang menderita rubela atau campak Jerman agar tidak tertular.
Akibat: Penyakit ini semakin berbahaya apabila diderita oleh wanita yang usia kehamilannya masih muda, khususnya pada trimester pertama kehamilan. Hal yang dapat dialami oleh bayi apabila ibu terinfeksi penyakit ini adalah bayi terlahir cacat atau menderita kelainan seperti kerusakan pada otak, kebutaan, tuna rungu atau bisu.

Cytomegalovirus (CMV)

Penyebab: Disebabkan oleh virus cytomegalo.
Akibat: Bila infeksi dialami oleh ibu hamil, maka bayi yang dikandung beresiko menderita pembesaran kepala, pengapuran otak, pembesaran hati, tuli, atau bentuk kaki dan tangan yang tidak normal.

Herpes Simpleks tipe II

Penyebab: Herpes terbagi atas 2 jenis, sedangkan yang berbahaya bagi ibu hamil adalah jenis Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Infeksi ini menyerang alat kelamin. Tanda dari seseorang terinfeksi penyakit ini adalah keputihan atau muncul bintik pada alat kelamin.
Penularan: Penularannya adalah melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan penderita lain. Bisa juga ditularkan melalui hubungan seksual.
Akibat: Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi penyakit ini dapat menderita kelainan pada kulit, yaitu kulit melepuh.

MENCEGAH  TORCH :

Mengingat bahaya dari TORCH untuk ibu hamil, bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan atau yang saat ini sedang hamil, dapat mempertimbangkan saran-saran berikut agar bayi Anda dapat terlahir dengan baik dan sempurna.


  • Makan makanan bergizi
  • Saat hamil, sebaiknya Anda mengkonsumsi banyak makanan bergizi.      selain baik untuk perkembangan janin, gizi yang cukup juga akan membuat tubuh tetap sehat dan kuat. Bila tubuh sehat, maka tubuh dapat melawan berbagai penyakit termasuk TORCH sehingga tidak akan menginfeksi tubuh.
  • Lakukan pemeriksaan sebelum kehamilan
  • Ada baiknya, Anda memeriksakan tubuh sebelum merencanakan kehamilan. Anda dapat memeriksa apakah dalam tubuh terdapat virus atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi TORCH. Jika Anda sudah terinfeksi, ikuti saran dokter untuk mengobatinya dan tunda kehamilan hingga benar-benar sembuh.
  • Melakukan vaksinasi
  • Vaksinasi bertujuan untuk mencegah masuknya parasit penyebab TORCH. Seperti vaksin rubela dapat dilakukan sebelum kehamilan. Hanya saja, Anda tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian.
  • Makan makanan yang matang
  • Hindari memakan makanan tidak matang atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH bisa terdapat pada makanan dan tidak akan mati apabila makanan tidak dimasak sampai matang. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, selalu konsumsi makanan matang dalam keseharian Anda.
  • Periksa kandungan secara terartur
  • Selama masa kehamilan, pastikan juga agar Anda memeriksakan kandungan secara rutin dan teratur. Maksudnya adalah agar dapat dilakukan tindakan secepatnya apabila di dalam tubuh Anda ternyata terinfeksi TORCH. Penanganan yang cepat dapat membantu agar kondisi bayi tidak menjadi buruk.
  • Jaga kebersihan tubuh
  • Jaga higiene tubuh Anda. Prosedur higiene dasar, seperti mencuci tangan, sangatlah penting.
  • Hindari kontak dengan penderita penyakit
  • Seorang wanita hamil harus menghindari kontak dengan siapa pun yang menderita infeksi virus, seperti rubela, yang juga disebut campak Jerman.



Profil Terapis TORCH Ir.H.A. Juanda (Juanda Torch)


Latar Belakang
ImageDiperbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Banten, tepatnya di kampung Babakan, Desa / Kec Jasinga Kabupaten Bogor, pada tanggal 15 November 1963 lalu lahirlah seorang anak dari pasangan (alm) Bapak Sahabi dan (alm) Ibu Hadjijah seorang anak yang diberi nama ANDA (nama kecil) yang bersaudarakan tujuh orang.
Pada tahun 1971 Anda masuk Sekolah Dasar di SD Negeri Jasinga dan tamat pada tahun 1977 dan pada tahun itu pula Ibunda tercinta dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa. Juanda melanjutkan pendidikannya ke Kota Bogor tepatnya di SMP PGRI III Bogor hingga lulus pada tahun 1982, Pada waktu itu Juanda bimbang antara melanjutkan sekolah atau masuk Pondok Pesantren di Jombang, Jawa Timur, karena Juanda bercita-cita menjadi Kyai. Namun karena ada beberapa pertimbangan dari pihak keluarga, Juanda memutuskan untuk sekolah ke SNAKMA ( Sekolah Peternakan Menengah Atas ) di Bogor. Pada tahun 1983 bapak tercintanya dipanggil yang maha kuasa. Sebelum neninggal (alm) Bapak Sahabi berpesan kepada kakak Juanda yang selama ini diikutinya di Bogor. Pesan tersebut adalah, kalau memang sanggup untuk membiayai sekolah Juanda silakan untuk di teruskan,Imagenamun kalau tidak sanggup anda tak usah sekolah lagi. Didorong dengan rasa tanggung jawab inilah kakaknya bertekad untuk tetap membiayai semua kebutuhan sekolahnya.

Pada tahun 1984 Juanda Lulus SNAKMA dan mencoba untuk mulai bekerja sekitar dua setengah tahun  Juanda bekerja di salah satu BUMN di Pekan Baru, Riau. Juanda melanjutkan lagi pendidikanya sesuai dengan bidangnya yaitu di peternakan ke Akademi Brahma Putra, Jogyakarta hingga lulus pada tahun 1989 dengan jenjang D3.
Setelah itu Juanda bekerja sbagai honorer di Dinas Peternakan Bogor Dan pada Tahun 1993 Juanda resmi di angkat menjadi pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas Peternakan dan Perikanan, Kabupaten Bogor.
Setahun bekerja di Dinas Peternakan, Juanda melanjutkan sekolah Program ekstensi di UNBAR ( Universitas Bandung Raya, Bandung ) mengambil fakultas Pertanian, Jurusan Peternakan.

ImagePerjalanan Hidup

Setelah menapaki jalur hidup yang pasti sebagai Pegawai Negeri di lingkungan Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Bogor, Ir Juanda memulai hidup berumah tangga pada tahun 1990, dengan menyunting pujaan hatinya Nugrahani, gadis asal Tasikmalaya, Sarjana Matematika, Guru di sebuah SMP di Bekasi.
Pada tahun 1992, isterinya hamil, “alhamdulillah, saya bahagia sekali. Kami jaga dan kami rawat kandungan itu dengan baik, serta memeriksakannya secara teratur ke dokter ahli kandungan . Namum, memasuki bulan ke tujuh, beberapa hari menjelang acara "tujuh bulanan” sebagaimana tradisi masyarakat sunda, tiba-tiba bayi dalam kandungan Nugrahani tidak bergerak sama sekali. "lalu saya dekatkan telinga ke kandungan isteri saya, sebagaimana kebiasaan saya hari-hari lalu, karena senangnya. Tidak saya rasakan sedikitpun getaran. Mungkin dia sedang tidur, kata saya waktu itu menghibur diri, tutur Juanda.
Keesokan harinya tidak bergerak juga. Buru-buru Juanda membawa isterinya ke Dokter Kandungan. Oleh Dokter, dinyatakan bayinya telah meninggal. Penasaran dengan jawaban itu, langsung dilakukan USG, dilayar monitor terlihat, tidak ada tanda kehidupan atas janin yang sudah berbentuk manusia tersebut dan dinyatakan sudah meninggal. “saya sedih dan kami pun menangis saat itu,” kata Juanda.
Isteri saya trauma. Dia tidak mau kembali ke Bekasi. Akhirnya “alhamdulillah, dia bisa pindah mengajar ke SMP Negeri 8 Bogor”. Di kota hujan inilah kemudian, juanda dan isterinya mencari Dokter ahli kandungan yang cukup terkenal, yakni Dokter Ben
Sebutan popular untuk dokter tersebut. Oleh Dokter Ben, diadakan pemeriksaan laboratorium. Hasilnya nya Nugrahani dinyatakan positif terkena penyakit Toxoplasmosis yang lebih popular di sebut orang Toxoplasma. Yakni Parasit Darah atau Protozoa yang ditularkan oleh hewan, utamanya kucing, lewat makanan atau media lainnya. Parasit ini kemudian hidup dalam darah manusia yang selanjutnya berkembang biak di otot-otot tubuh dan menyerang kandungan seorang ibu hamil.
Oleh dokter ben, ahli kandungan yang tergolong senior di kota Bogor, Ny Nugrahani diobati dan baru boleh hamil setahun kemudian.
“alhamdulillah, isteri saya hamil lagi untuk kedua kalinya dan di bantu dengan obat anti Toxoplasma.” Namun, memasuki bulan ketiga, kandungan tersebut gugur tanpa sebab yang jelas. Dan pada waktu hampir bersamaan Dokter Ben meninggal dunia.
Tidak putus asa hingga di situ, kami pun mencari dokter ahli yang lain, yakni dokter Hidayat Danu. Dokter Hidayat melanjutakn pengobatan Toxoplama Ny Nugrahani hingga setahun,pengobatan diberikan bak oleh Dokter Ben maupun Dokter Hidayat Danu yaitu sejenis anti biotik yakni : isoprinocine, Valtrex, Rephomicine, Spiradan dan beberapa macam vitamin. setelah stahun kemudian kami baru diperbolehkan hamil. Namun, usia kandungan dua bulan, gugur lagi. Lalu, dokter Hidayat memberi surat rujukan ke Makmal terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, di Jakarta.
“kami di obati secara intesif. Tidak hanya isteri, tetapi juga saya.” Di sini diketahui, kalau IgG (inveksi Toxoplasma lama) Ny Nugrahani sudah tergolong sangat tinggi, yakni menunjukan angka 1:3200 Ui/ml- IgM Negatif, sedangkan CMV IgG 1:1600 IgM Negatif Ui/ml Rubella IgG positif IgM Negatif dan Herpespun IgG positif IgM Negatif “jangankan angka segitu. Angka 1:200 IU/ml saja seorang ibu sangat sulit bisa mempertahankan kehamilannya,”. Nyali saya pun semakin ciut, ketika salah seorang Dokter di sana mengatakan, bahwa obat Toxoplasma yang benar-benar efektif, belum ada hingga saat ini. Bahkan Dokter tersebut mengatakan, bahwa kondisi Ny Nugrahani tidak akan berubah sampai lima atau sepuluh tahun yang akan datang dikarenakan penyakit TORCH sampai saat ini belum ada obat yang efektif.
“saya benar-benar sedih. Rasanya, harapan untuk punya anak sudah tidak ada.”
Lalu kami kembali lagi berobat ke Dokter Hidayat Danu dan disarankan untuk hamil kembali, pada kehamilan usia empat bulan dokter yang menangani kami yaitu dokter hidayat danu pun meninggal. Lalu, kami lanjutkan pengobatan ke Dokter Hidayat Wira. Memasuki bulan kelima, kala itu pertengahan 1993, isteri saya dikuretasi pada bulan kelima karena hamil anggur. Kami benar-benar putus asa, kecewa dan berbagai perasaan sedih menyatu,”. Berlatar belakang penderitaan yang di alami oleh kami selama kurang lebih 5 tahun terinfeksi TORCH penyakit yang disebabkan oleh Parasit Darah dan Virus yang disebut dengan Toxoplasmosis, CMV, Rubella dan Herpes. Akhirnya istri tercinta yang bernama Nugrahani mengalami keguguran sebanyak empat kali, pertama meninggal dalam kandungan pada usia tujuh bulan, kedua kandungan dalam usia 3 bulan, ketiga dalam usia 2 bulan dan yang keempat dalam usia 5 bulan kandungan di kuretasi karena hamil anggur.
ImageKeyakinan pak juanda semakin mantap ketika diberitahu oleh salah seorang Professor dari salah satu rumah sakit terkenal di Jakarta, yang menangani pengobatan medis isteri tercintanya yang selama hampir lima tahun, telah merasa gagal mengobati penyakit yang di deritanya. Akhirnya Professor tersebut secara terus terang mengatakan bahwa

hingga saat ini penyakit yang disebabkan oleh virus dan parasit darah yang sering disebut dengan penyakit Toxoplasmosis, Rubella, CMV & Herpes belum ada Obatnya !

Upaya Pengobatan secara Medis dilakukannya dengan mendatangi berbagai Dokter yang ahli mengobati penyakit TORCH tersebut. Biaya yang dikeluarkan juga tidak terhitung jumlahnya, bahkan yang menjadikannya penderitaannya bertambah setelah Dokter angkat tangan tidak bisa mengobati penyakit yang diderita sang isteri .

“Tidak ada jalan lain kecuali harus dikembalikan kepada kekuasaan ALLAH SWT, Tuhan yang mendatangkan penyakit, Tuhan pula yang sanggup mengobatinya,”

sejak saat itu, Kami tidak pernah ke Dokter spesialis lagi menurut kami hanya membuang biaya, waktu tenaga dan pikiran saja. “saya lebih banyak merenung diri bertafakur kepada Allah, memohon ampunan dan berdoa agar keinginan kami untuk punya anak tetap terkabul,.”
Akhirnya Allah SWT mengkabulkan keinginan kami dengan diberikan pengetahuan cara dan metode dalam mengobati TORCH dengan menggunakan bahan Herbal yang aman untuk di konsumsi oleh manusia dan bebas dari bahan kimia berdasarkan hasil riset dari Farmakhologi Universitas Indonesia.
Istri kamipun secara rutin di berikan formula Herbal yang kami buat tiap pagi 120 ml selama 3 bulan. Hasilnya Tiga Bulan kemudian, setelah di lakukan tes laboratorium. Kadar virus Toxoplasma, CMV, Rubella dan Herpes dalam tubuh Ny Nugrahani langsung Negatif!. (Dari Toxo IgG 1:3200 IU/ml & CMV IgG 1:1600 menjadi Negatif!).“Saya sangat terharu dan seperti tidak percaya akan hasil tes lab tersebut,”.
ImageSejak saat itu kami mulai lagi memprogramkan kehamilan, Alhamdullilah istri saya hamil normal tanpa gangguan, hingga melahirkan anak pertama, Amelia Andani (13 Desember 1995). Disusul anak Kedua, Kurniasari Andini (15 Agustus 1997) dan si bungsu Noviasari Liani (16 November 1999). Ketiganya lahir normal.



2 comments:

adsloko said...

nice info mengenai TORCH,

cara pengobatannya gimana gan?

Himawan Muhammad as Wiro said...

Pengobatan secara medical dokter masih jarang di Indonesia, tapi secara herbal bisa ... cari link Ir.Dr.H.Juanda spesialis TORCH Indonesia pak ..